Kesimpulan Teknologi Buah Dan Sayur
Teknologi buah dan sayur adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mengolah buah dan sayur agar awet dan praktis untuk dikonsumsi. Teknologi ini juga mencakup cara menangani buah dan sayur pascapanen, serta mengubahnya menjadi produk baru yang menarik dan bermanfaat.
Beberapa materi yang dibahas dalam teknologi buah dan sayur, antara lain:
Pengertian buah dan sayur
Buah adalah bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik dan mengandung benih, sedangkan sayur adalah bagian tanaman yang bukan buah dan dapat dimakan:
Buah
Buah merupakan organ tumbuhan yang berkembang dari bakal buah (ovarium) dan biasanya berbiji. Buah memiliki fungsi utama untuk menyebarkan biji.
Sayur
Sayur adalah bagian tanaman yang dapat dimakan, seperti daun, batang, akar, umbi, dan bunga. Sayuran tidak memiliki biji.
Buah dan sayur merupakan bahan makanan nabati yang mengandung vitamin, mineral, dan serat. Kandungan tersebut berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, serta mencegah penyakit seperti sembelit, anemia, dan penurunan fungsi mata.
Perubahan fisiologis buah dan sayur sebelum dan setelah dipanen
Kualitas pascapanen komoditas yang mudah rusak ini sangat dipengaruhi oleh berbagai proses fisiologis yang terjadi setelah panen. Proses-proses fisiologis utama yang mempengaruhi kualitas pascapanen, termasuk respirasi, transpirasi, pematangan, penuaan, dan aktivitas enzimatik. Memahami proses-proses ini sangat penting untuk mengoptimalkan praktik penanganan pascapanen guna memperpanjang masa simpan, mempertahankan atribut kualitas seperti tekstur, rasa, warna, dan kandungan nutrisi, serta meminimalkan kehilangan.
Perubahan fisiologis buah dan sayur sebelum panen dapat berupa:
Warna
Buah dan sayur yang dipanen terlalu dini mungkin tidak memiliki warna kulit yang diinginkan.
Berat
Buah yang dipanen terlalu dini mungkin kehilangan berat lebih banyak karena kehilangan air, sehingga cepat keriput.
Rentan gangguan fisiologis
Buah dan sayur yang dipanen terlalu dini mungkin rentan terhadap beberapa gangguan fisiologis.
Guguran buah
Panen yang terlambat dapat meningkatkan gugurnya buah sebelum panen.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada buah dan sayur setelah panen adalah:
Pematangan
Proses kelayuan yang terjadi ketika organisasi antar sel terganggu.
Hidrolisa
Proses pemecahan khlorofil, pati, pectin, dan tannin oleh enzim-enzim yang menghasilkan bahan-bahan seperti etilen, pigmen, flavor, energi, dan polipeptida.
Perubahan tekstur
Kondisi penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan perubahan tekstur, seperti pelunakan buah atau kekasaran.
Dehidrasi
Kondisi penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan dehidrasi atau kehilangan air.
Penuaan dini
Kondisi penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan penuaan dini pada produk.
Teknik pengolahan buah dan sayur, seperti pengeringan, pengawetan, dan minimally processing
Teknik pengolahan buah dan sayur, seperti pengeringan, pengawetan, dan minimally processing, dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya:
- Pengeringan: Teknik pengawetan yang mengurangi kadar air pada bahan pangan sehingga tidak cukup untuk mikroorganisme beraktivitas. Untuk mengawetkan buah yang dikeringkan, kadar airnya harus dijaga tetap rendah dengan cara pengemasan yang tepat.
- Minimally processing: Perbedaan utama dalam pemrosesan sayuran kering adalah pada langkah pengeringan. Misalnya, untuk membuat serpihan kentang, digunakan pengering drum yang dipanaskan dengan uap.
- Pendinginan dan pembekuan: Teknik pengawetan dengan menyimpan makanan di atas suhu pembekuan bahan, yaitu -2°C sampai -10°C.
- Pemanasan: Teknik pengawetan makanan.
- Pengemasan: Teknik pengawetan makanan.
- Pengalengan: Teknik pengawetan makanan.
- Fermentasi: Teknik pengawetan makanan.
- Penggunaan bahan kimia: Teknik pengawetan makanan.
* * *
Komentar
Posting Komentar